![]() |
1)
Selalu ingat
bahwa Allah bersih dari kezaliman
Sebagaimana dalam firmanNya: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah.”
(QS. An-Nisa’ : 40)
“Dan
tiadalah allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hambaNya.” (QS. Al-Imran : 108)
2) Melihat buruknya akibat yang akan diterima oleh orang yang berbuat zhalim
2) Melihat buruknya akibat yang akan diterima oleh orang yang berbuat zhalim
“Dan tidak
ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi
Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami
menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim
di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS. Maryam : 71-72)
3)
Tidak berputus
asa terhadap Rahmat Allah
4)
Membayangkan
hari diputuskannya perkara pada hari kiamat
5)
Dzikir dan
istighfar
“Dan (juga)
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan keji lainnya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS.
Al-Imran : 135)
6)
Menahan
diri dari kezaliman dan mengembalikan hak kepada pemiliknya.
Taubat seseorang
yang sebenarnya adalah menyesali dengan hati, berhenti dari perbuatannya(dosa
dan kezaliman) serta lisannya memohon ampun dan berupaya mengembalikan setiap
hak kepada pemiliknya.
Barangsiapa
yang menzalimi saudaranya seperti pada harta atau kehormatan, maka hendaknya ia
meminta kerelaannya saat itu juga, sebelum dinar dan dirham tidak berguna lagi
selain kebaikan dan keburukan, sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits yang
shahih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar